2 Rendahnya penguasaan kompetensi keselamatan pelayaran dan penagkapan ikan. 3. Kapal tidak dilengkapi perlengkapan keselamatan sebagaimana mestinya. 4. Cuaca buruk s4eperti gelombang tinggi dan menderita sakit keras dalam pelayaran. 5. Peralatan keselamatan dan kelayakan dari kapal/boatseharusnya menjadi perhatian juga, baik oleh awak kapal
To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the author.... Keterampilan keselamatan dasar atau basic safety adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh siapapun yang ingin bekerja di kapal baik kapal dagang, kapal perikanan, kapal wisata, dan kapal lainnya. Keselamatan kerja di laut tidak saja bergantung dari kapalnya, awak maupun peralatannya, tetapi terutama kesiapan dari peralatan-peralatan tersebut untuk dapat digunakan setiap saat, baik sebelum berangkat maupun di dalam perjalanan Suhartoyo, 2018 Ashury DJ.,2020. ...Slamet Prasetyo Yeti KomalasariFitri MasitoTujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan edukasi bagi masyarakat di sekitar Desa Mariana, Banyuasin Palembang terkait teknik penyelamatan diri di perairan agar bisa meminimalisir dampak kerugian baik berupa kehilangan harta benda maupun nyawa yang diakibatkan oleh kecelakaan di atas kapal. Metode yang digunakan adalah pelatihan berupa pemberian kompetensi dasar teknik penyelamatan diri di perairan dengan menggunakan 4 jam pelajaran teori di kelas dan 4 jam pelajaran praktik dilapangan 1 jam pelajaran = 45 menit. Kegiatan Pelatihan ini secara keseluruhan berjalan dengan baik dan lancar, dengan rata-rata nilai kepuasan peserta memberi respon sangat setuju 83,14%, skala 4 dengan kategori sangat baik A sebagai indikator bahwa respon yang sangat positif dari peserta terhadap kegiatan Pelatihanā€œTeknik Penyelamatan Diri di Perairan bagi Masyarakat Desa Mariana, Banyuasin Palembangā€.... Keterampilan keselamatan dasar atau basic safety adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh siapapun yang ingin bekerja di kapal baik kapal dagang, kapal Perikanan, kapal wisata, dan kapal lainnya. Keselamatan kerja di laut tidak saja bergantung dari kapalnya, awak maupun peralatannya, tetapi terutama kesiapan dari peralatan-peralatan tersebut untuk dapat digunakan setiap saat, baik sebelum berangkat maupun di dalam perjalanan Suhartoyo, 2018. ...Safety of life at sea is highly prioritized to reduce the impact of losses on humans, ships and their cargo. The purpose of this community service implementation is to provide an overview and information about marine life in the form of rules about basic safety and skills to use basic safety equipment on ships. There were 29 socialization participants who were teachers of the natural tadabbur group of SMA Muhammadiya Al-Amin Sorong. The results of the participant's observations can follow and demonstrate the practice that was done.... Lemahnya sistem keselamatan di laut menjadi penyebab potensial besarnya korban kecelakaan di laut. Suhartoyo, 2018. ...Fajar GumelarHERI SUTANTOMUH. SYAFRIL SUNUSII Komang Hedi Pramana AdiputraPeranan awak kapal atau ABK yang bekerja di kapal agar selalu menggunakan alat-alat keselamatan pada saat kerja di dek maupun di kamar mesin guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi seperti kecelakaan di atas Kapal. Penelitian ini menggunakan metode cause and effect dengan diagram fishbone dan formal safety assessment menggunakan tahapan wawancara dan Qusioner dengan tujuan untuk mendapatkan standar safety Work assessment yang direkomedasikan IMO. Penerapan prosedur keselamatan kerja di atas di Kl. Frans Kasiepo masih kurang diterapkan dalam pekerjaan oleh crew diantaranya kurangnya keterampilan atau pengetahuan tentang penerapan prosedur keselamatan kerja dan kurang adanya familiarisasi keselamatan kerja untuk crew di atas kapal. Kecelakaan kerja yang terjadi pada crew Kl. Frans Kasiepo disebabkan oleh beberapa faktor seperti, kurangnya pengalaman crew dalam bekerja di atas kapal, kurangnya kedisiplinan dan pemahaman akan penerapan prosedur keselamatan kerja. Sehingga mengkibatkan kerugian bagi crew maupun bagi Instansi.... Several previous studies also support the Maritime Environmental Security factor in this study. International Safety Management Code ISM Code and ISPS Code in previous research conducted by Mukherjee, 2007;Naily et al., 2019;Nikcevic Grdinic, 2015;Suganjar & Hermawati, 2019;Suhartoyo, 2018 It is hoped that the implementation of the ISM-Code will make ship safety more secure. ISM-Code requires a strong commitment from the level of shipping leadership to executor, both on land and at sea crew. ... Prasadja RicardiantoReza Fauzi Jaya SaktiHonny Fiva Akira SembiringZaenal AbidinThe purpose of this study is to analyze the safety performance of state ships and commercial ships according to the requirements of Solas 1974. The requirements of Solas 1974 in the context of international shipping are mainly related to safety and security issues related to the tools and types of shipping safety. Application of the 1974 Solas Convention and the 2018 Solas Consolidation with the scope of discussion on international shipping is especially related to maritime protection. This study uses the Plan, Do, Check and Action PDCA evaluation model. The data was collected through the interview survey method and continued with statistical testing with the factor analysis technique. Respondents consisted of crews of commercial ships with a weight of over 500 GT and crews of pioneer ships as state ships anchored at the Port of Tanjung Priok. Research respondents totaled 57 crew members, consisting of 23 crew members of state ships and 34 crew members of commercial ships. The results of this research can be used as reference material in terms of safety and security as well as protection against environmental damage, in accordance with the transportation management system policy which includes; manuals, implementation policies, supporting implementation procedures, and work instructions for all stakeholders. The research output can be used as a basis for providing recommendations related to corrective actions to improve the marine transportation management system through the implementation of Solas 1974.... Keterampilan keselamatan dasar atau basic safety adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh siapapun yang ingin bekerja di kapal baik kapal dagang, kapal Perikanan, kapal wisata, dan kapal lainnya. Keselamatan kerja di laut tidak saja bergantung dari kapalnya, awak maupun peralatannya, tetapi terutama kesiapan dari peralatan-peralatan tersebut untuk dapat digunakan setiap saat, baik sebelum berangkat maupun di dalam perjalanan Suhartoyo, 2018. ...Abstrak Keselamatan jiwa di laut sangatlah diutamakan untuk mengurangi dampak kerugian kepada manusia, kapal, dan muatannya. Tujuan pelaksanaan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan gambaran dan informasi tentang kebaharian berupa aturan tentang keselamatan dasar dan ketrampilan menggunakan alat keselamatan dasar di kapal. Peserta sosialisasi sebanyak 29 orang yang merupakan guru-guru rombongan tadabbur alam SMAS Muhammadiya Al-Amin Sorong. Hasil pengamatan peserta dapat mengikuti dan memperagakan praktik yang dilakukan. Kata Kunci sosialisasi; keselamatan dasar; SOLAS. Abstract Safety of life at sea is highly prioritized to reduce the impact of losses on humans, ships and their cargo. The purpose of this community service implementation is to provide an overview and information about marine life in the form of rules about basic safety and skills to use basic safety equipment on ships. There were 29 socialization participants who were teachers of the natural tadabbur group of SMA Muhammadiya Al-Amin Sorong. The results of the participant's observations can follow and demonstrate the practice that was done. A. LATAR BELAKANG Keselamatan jiwa di laut sangatlah diutamakan untuk mengurangi dampak kerugian kepada manusia, kapal, dan muatannya Faturachman et al., 2015. Hal ini dapat terlihat dari begitu besar perhatian negara-negara dunia maritim untuk secara bersama-sama mengadakan Konvensi Internasional tentang Keselamatan jiwa di laut Safety of Life At Sea pada tahun 1974 yang dikenal sebagai SOLAS 1974. Sistem menejemen keselamatan merupakan salah satu faktor mutlak yang harus dipenuhi, setiap orang yang bekerja maupun melakukan perjalanan menggunakan transportasi laut setidaknya memiliki pengetahuan tentang basic safety untuk dapat menyelesaikan tugasnya dengan hasil yang optimal Anna, 2018. Keterampilan keselamatan dasar atau basic safety adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh siapapun yang ingin bekerja di kapal baik kapal dagang, kapal Perikanan, kapal wisata, dan kapal lainnya. Keselamatan kerja di laut tidak saja bergantung dari kapalnya, awak maupun peralatannya, tetapi terutama kesiapan dari peralatan-peralatan tersebut untuk dapat digunakan setiap saat, baik sebelum berangkat maupun di dalam perjalanan Suhartoyo, 2018.p align="justify"> PT Pertamina Persero is a State-Owned Enterprise BUMN which is engaged in the energy sector, including oil, gas, and new and renewable energy which has a shipping business sector. Ship crews have a lot of serious occupational risks. This article aims to determine the effectiveness of the protection provided by PT Pertamina Persero to its ship crew in terms of the Sea far ers ’ Employment Agreement. Legal protection for ship crew members can be seen from the compatibility of the seaf ar ers ’ employment agreement with the applicable laws and regulations. This article uses a normative legal research method doctrinal research, namely through the collection of primary legal materials by tracing related laws and regulations and secondary legal materials obtained by collecting relevant textbooks, scientific works, journals, and previous research. The conclusion obtained from the results of the discussion is that the seaf ar ers ’ employment agreement at PT Pertamina Persero has not been fully able to function optimally to provide legal protection for its ship crew members. KeselamatanKerja adalah prioritas paling utama bagi seseorang pelaut profesional saat bekerja diatas Kapal. Semuanya perusahaan pelayaran meyakinkan kalau kru mereka ikuti prosedur keamanan pribadi dan ketentuan untuk semuanya operasi yang dibawa diatas Kapal. Prosedur dan Tips Keselamatan ABK Personil Di Atas Kapal Pekerjaan diatas kapal merupakan salah satu pekerjaan yang sangat membahayakan di dunia dimana pekerjaan ini memiliki beberapa resiko yang dapat terjadi hingga dapat menyebabkan kehilangan nyawa. Industri shipping sekarang ini terikat dengan aturan-aturan seperti SOLAS dan aturan lainnya yang mengatur keselamatan kerja termasuk juga kepada perusahaan untuk disiplin dalam menerapkan segala aspek peraturan keselamatan di laut. Disini akan dibahas mengenai keselamatan crew kapal atau ABK saat bekerja diatas Keselamatan Untuk Pelaut di Atas KapalSaat kita berbicara tentang keselamatan personil, penting untuk dipahami bahwa kesediaan peralatan keselamatan yang tepat untuk pelaut tidak dapat menjamin lingkungan kerja yang aman tidak dapat diciptakan. Pelaut harus menyadari dan memahami mengenai keselamatan dan keamanan di atas kapal itu sendiri. Sehingga harus ada kebutuhan dari personil itu sendiri untuk mengembangkan kebiasaan yang terhadap keselamatan dan untuk membuat lingkungan kerja lebih aman dan terjamin. Untuk memastikan bahwa Anda mempunyai tingkat keselamatan saat bekerja di kapal, ada beberapa hal perlu dilakukan yaitu1. Awareness terhadap sekitarLangkah pertama dan terpenting dalam keselamatan pribadi di atas kapal adalah dengan memperhatikan lingkungan sekitar Anda. Kesadaran tentang lingkungan mencakup mengetahui ruang kerja Anda, risiko dan bahaya yang ada di sekitar Rasa kecurigaan keselamatanSetelah memperhatikan sekeliling Anda secara menyeluruh, termasuk risiko / bahaya, periksa tingkat bahaya yang dapat ditimbulkan oleh setiap jenis kecelakaan di area tersebut. Selalu perhatikan bahwa jumlah risiko yang terlibat dengan pekerjaan apa pun di atas kapal selalu lebih besar daripada yang akan Anda hitung. Selain itu, pastikan anda mempertimbangkan keraguan dan rasa kecurigaan dengan benar sebelum memulai pekerjaan. 3. Perhitungan Resiko yang terjadiBaik untuk personil di atas kapal untuk mengetahui jumlah risiko yang terlibat dengan pekerjaan sebelum melakukannya. Kurangi atau minimalkan bahaya sebanyak mungkin dari tempat kerja Anda sebelum melakukan pekerjaan yang ditugaskan kepada Anda. Meminimalkan jumlah risiko yang terlibat akan meningkatkan tingkat keselamatan pribadi Memeriksa APD sebelum bekerjaAlat pelindung diri APD di kapal memberi Anda alat untuk meningkatkan keselamatan Anda di kapal. Pastikan Anda menggunakan peralatan keselamatan yang tepat seperti yang sesuai dengan pekerjaan. Anda juga harus mengetahui pengoperasian dan cara kerja semua alat keselamatan di Escape RouteDalam situasi keadaan berbahaya, selalu rencanakan strategi keluar Anda dari tempat kerja Anda melalui rute yang paling mudah dan cepat. Rute pelarian adalah pilihan terakhir yang akan Anda upayakan jika semua tindakan untuk mengurangi kecelakaan Keselamatan di Atas KapalSetiap pekerjaan dan tempat yang ada di kapal, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dan yang dilakukan oleh setiap crew di atas kapal. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan ketika berada di atas kapal1. Keselamatan di Ruang MesinMemegang pegangan pada tangga saat menggunakan tangga. Juga, berhati-hatilah jika ada minyak atau bahan selip lainnya di lantai. Selalu kenakan perlengkapan safety gear yang disediakan untuk Anda, terutama helm safety saat bekerja di ruang terhadap mesin/alat yang bekerja pada RPM tinggi. Semua peralatan bergerak/ berputar harus dilindungi sebaik mungkin agar tidak terlepas saat yang disebutkan sebelumnya, karena banyaknya oli pelumas dan bahan bakar di ruang mesin, kemungkinan tergelincir dan tersandung tinggi. Oleh karena itu, selalu awasi kebocoran pernah bersandar atau meletakkan diri Anda di pagar railing karena dapat menyebabkan tersandung dan jatuh dari ketinggian. Selalu gunakan tali pengaman saat bekerja di berlari di ruang mesin. Bahkan selama alarm darurat, agar tetap berjalan dengan Merokok di Ruang pernah menyentuh pipa bahan bakar atau uap dengan tangan kosong. Pastikan isolasi pada sistem pipa uap dan bahan bakar, dan benar-benar dalam keadaan kering. Adanya minyak di atas atau di bawah permukaan dapat menyebabkan kebakaran. Jangan pernah mengangkat beban berat sendirian. Perhatikan beban benda dan kapasitas angkat pernah mengabaikan ketidaknormalan apa pun pada mesin. Selalu periksa, laporkan dan semua operasi darurat dan prosedur Anda melakukan semua tindakan pencegahan yang diperlukan sebelum mengerjakan sistem kelistrikan untuk menghindari bahaya sengatan listrik. Jika ada bagian dari sistem deteksi kebakaran yang sementara tidak berfungsi karena perbaikan apa pun harus diinformasikan ke setiap Bunkering harus dipastikan berfungsi dan ditest setiap bulannya saat sebelum pengisian bahan tidak ada orang yang berjaga pada ruang mesin, pintu masuk eksternal ke ruang mesin harus dikunci kecuali pintu masuk yang telah ada material yang mudah terbakar yang tertinggal pada meja atau ember di ruang mesin setelah melakukan suatu harus digunakan sesuai pedoman dan pengukur tekanan harus diuji dan dikalibrasi secara berurutan setiap Inspection harus dilakukan setiap bulan2. Keselamatan di DekBerhati-hati terhadap pipa dan perlengkapan dek lainnya yang dapat menyebabkan tersandung dan jatuh. Pastikan Anda benar-benar mengetahui mesin di atas dek, bersama dengan tindakan pencegahan dan pengoperasian keselamatan. Jangan pernah berjalan di bawah beban yang diangkat dan lokasi alat pemadam kebakaran lokasi lifebuoy dan liferafts di kapal berada di laut, selalu beri tahu seseorang sebelum keluar ke geladak sendirian, bahkan selama jam tidak pernah keluar ke dek saat cuaca bekerja di bagian haluan atau buritan kapal, waspadalah terhadap tali, rantai, dan mesin, terutama saat dioperasikan di pernah bersandar di sisi kapal atau di pagar samping railingSaat menggunakan gangway, pastikan tersedia pegangan dan jaring lokasi sambungan international shore connection, fire plan, fire hydran, dan selang di lokasi peti kemas IMDG International Maritime Dangerous Good/ barang berbahaya dan spesifikasinya termasuk prosedur darurat penanganannyaSaat bekerja di ketinggian seperti di tiang atau area jembatan, selalu kenakan tali memasang gangway di pelabuhan, selalu kenakan tali pengaman dan jaket gunakan semua alat pelindung diri APD yang diperlukan dan bekerja dalam Keselamatan di Ruang AkomodasiPastikan kamar Anda bersih dan higienis agar bebas pintu akses kabin Anda hanya memiliki sistem penguncian di dalam, yaitu tidak ada kait tambahan di luar pintu. Selain itu, pastikan sistem pengunciannya memudahkan Anda untuk keluar ruangan meskipun pintu terkunci dari luar. Pastikan paking dan engsel karet lubang port bekerja dengan benar dan memiliki kedap air untuk menghindari masuknya air dalam cuaca buruk atau merokok sambil duduk atau berbaring di tempat tidur dan jangan membuang rokok hidup di tempat pernah menggunakan hot plate atau pemanas untuk keperluan memasak di dalam kabin Anda. Jangan pernah menggunakan kabel terbuka tanpa steker atau kabel telanjang di dalam pastikan rangkaian listrik tidak pernah kelebihan beban, misalnya terlalu banyak sambungan yang dimasukkan ke dalam satu pernah meletakkan pakaian Anda di dekat atau di atas pemanas ruangan atau pernah meninggalkan setrika tanpa pastikan semua sirkuit listrik di area akomodasi dalam keadaan baik untuk menghindari kebakaran pernah meninggalkan panci minyak tanpa pengawasan di operasi pengelasan atau pemotongan gas dilakukan di dalam akomodasi, semua tindakan pencegahan yang diperlukan harus disiapkanDi kapal tanker, ventilasi akomodasi hisap harus jauh dari ruang kargo karena uap kargo dapat masuk ke dalam area akomodasi dan menciptakan udara yang mudah terbakar. 4. Keselamatan di Dapur GalleyJagalah kebersihan di celemek dan pakaian keselamatan lainnya saat bekerja di dapurAmankan semua peralatan dan benda tajam pisau, garpu dll jika tidak Route harus selalu jelas dan saat menggunakan air panas dan minyak yang pernah membebani steker atau sirkuit apa pun secara Anda mengetahui lokasi dan pengoperasian alat pemadam di tidak ada serangga dan hama di dapurWaspada saat menggunakan peralatan listrik. Pastikan kabel dan bagian lain yang diperlukan diisolasi dengan benar dan tidak ada risiko sengatan sarung tangan saat menangani peralatan panas. 5. Keselamatan di Workshop Ruang MesinSelalu kenakan alat pelindung diri yang tepat sebelum melakukan operasi apa pun di bengkel. Pastikan Anda tahu cara mengoperasikan mesin dan peralatan bengkel dengan aman. Ketahui alat yang tepat yang dibutuhkan untuk setiap mesin di bengkelPastikan pelindung mesin selalu satu pekerjaan pada satu waktu dan jangan pernah mengganggu orang yang mengoperasikan peralatan di bengkelHindari rambut panjang atau ikat saat bekerjaSelalu pakai pelindung mata di bengkel karena ini adalah tempat untuk pengelasan, penyangga, pengikisan, alat pemadam kebakaran terdekatLaporkan semua peralatan dan peralatan yang rusak, dan hindari menggunakannyaJaga bengkel bersih dan keringLaporkan semua kondisi berbahaya dan tidak aman di matikan semua peralatan dan mesin di bengkel setelah Keselamatan di Ruang Cargo Cargo HoldBeri tahu crew departemen mengenai masuknya anda ke ruang kargo sebelum masukUsahakan untuk selalu memasuki palka dengan satu orang yang berdiri di dekat pintu masuk palkaPastikan Anda mengenakan APD yang diperlukan dan perlengkapan komunikasi walkie-talkie berfungsi dengan benarSaat memasuki ruang kargo kapal kering peti kemas / karir curah, dll., Pastikan bahwa ventilasi tersebut baik dan blower untuk ruang itu terus berjalan. Saat memasuki ruang kargo tanker kapal tanker minyak / tanker gas, pastikan palka kosong, bebas gas, dan diperiksa untuk hidrokarbon, oksigen, dll. Juga pastikan itu disertifikasi sebagai aman untuk masuk oleh manajemen masuk ke dalam tangki melalui palka atau lubang kecil, pastikan palka diamankan dengan benar dan tidak menutup secara tidak Anda membawa lampu yang disetujui sebelum masukBerhati-hati saat turun di palka dengan tanggaJika berada di dalam palka kontainer, jangan masuk di antara rak kontainer saat kapal sedang semua kegiatan pembersihan, pengelasan, pengecatan pekerjaan panas, dll di dalam ruang cargo, agar mendapat persetujuan sebelumnya dan isi daftar periksa yang diperlukan Checklist form7. Keselamatan saat Maintenance MesinSelalu gunakan semua peralatan pelindung diri yang diperlukan saat melakukan pekerjaan perawatan pada mesinIsi formulir penilaian risiko dan minta meeting untuk memahami persyaratan dan prosedur pemeliharaanPastikan semua katup dan saluran yang diperlukan ditutup saat pekerjaan pemeliharaanIkat rambut panjang saat mengerjakan maintenance mesinJangan pernah melakukan pekerjaan jika Anda tidak yakin dengan prosedur untuk bekerja berpasanganSelalu gunakan alat yang tepat untuk pekerjaan perawatanSelalu periksa alat untuk setiap kerusakanJangan pernah melakukan pekerjaan Anda dengan terburu-buru, luangkan waktu untuk mengikuti semua prosedur keselamatan. 8. Keselamatan saat Cargo HandlingAlat pelindung diri harus dipakai selama operasi kargo yang meliputi sepatu keselamatan, helm pengaman, pakaian keseluruhan, sarung tangan, menangani operasi kargo yang sedang berlangsung, berhati-hatilah agar tidak menghalangi atau berdiri di bawah beban berat apa personel melibatkan prosedur pengikatan yang benar untuk menghindari cedera punggung dan keseleoLashing Bridge dan jalan harus dalam kondisi aman untuk bekerja. Semua alat lashing pengikat harus berada di tempatnya dan tidak dibiarkan tergeletak di lantai lashing bridgeSeseorang tidak boleh berdiri atau berjalan di bawah spreader atau keselamatan harus dipasang di tempat yang harus bebas dari minyak atau bahan berminyak. Ruang kargo yang berisi kargo berbahaya harus memiliki ventilasi yang baik. Masuk ke dalam cargo hold dengan ventilasi yang tidak memadai tidak boleh diizinkanPintu keluar darurat dan escape route harus bebas dari semua penghalang setiap saat. 9. Keselamatan saat Operasi Jangkar dan TambatHindari penggunaan kabel dan tali tua dan rusakHindari tali tambat tidak diikat tetapi disimpan di ujung drum winchRawat peralatan tambat dengan baikHarus adanya pengawas saat operasiSediakan Dek anti selip tidak tersediaGunakan Alat Pelindung Diri APDLakukan inspeksi dan pengujian mesin dan tali tambat secara teraturBerhati-hati terhadap tali yang berserakan dan gulung tali yang tidak digunakan10. Keselamatan di Ruang Tertutup Enclosed SpaceRisk Assessment harus dilakukan oleh petugas yang kompeten karena keterbatasan atas kekurangan oksigen dan berpotensi membahayakan potensial harus diidentifikasi seperti adanya gas terbatas harus berventilasi baik sebelum kemungkinan bahaya kebakaran harus diminimalkan jika pekerjaan panas akan dilakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengosongkan tangki bahan bakar atau tangki bahan kimia di sekitar tempat pengerjaan tertutup harus diperiksa untuk kandungan oksigen dan kandungan gas lainnya dengan bantuan penganalisis oksigen dan detektor oksigen harus terbaca minimal 20% volume. Persentase yang kurang dari itu tidak dapat yang cukup harus ada di ruang tertutup sebelum masuk. Izin kerja dan daftar periksa checklist harus "Men at Work" di tempat kerja harus disediakanPetugas jaga harus diberitahukan sebelum memasuki ruang Satu orang harus selalu dalam posisi siaga, di luar ruang tertutup untuk berkomunikasi dengan orang di dalam ruang dan tetap memeriksa kandungan alat deteksi oksigen ke dalam ruang tertutup dan tingkat oksigen harus dipantau sepanjang waktu. Segera setelah level turun, petugas harus membunyikan alarm dan ruangan harus segera ditinggalkanDilarang membawa sumber penyulut api ke dalam kecuali master atau petugas yang kompeten untuk membawanyaJumlah orang yang memasuki ruang tertutup harus dibatasi hingga jumlah orang yang benar-benar dibutuhkan di dalam untuk pekerjaan penyelamat dan rescue harus ada di luar ruang tertutup alat bantu pernapasanSetelah pekerjaan selesai dan ketika orang tersebut keluar dari ruang tertutup, daftar periksa setelah bekerja harus Keselamatan saat Pekerjaan Cleaning dan Painting di KapalHal pertama yang pertama, selalu kenakan alat pelindung diri APD seperti kacamata, helm, sarung tangan, sepatu pengaman dll saat melakukan operasi chipping dan area kerja bebas dari semua rintangan dan lihat escape route teraman dan melakukan chipping, scraping, wire brushing dll. Selalu pastikan Anda memakai kacamata, masker dan pelindung telinga. Cedera yang paling sering terjadi pada operasi tersebut adalah cedera masker pengaman untuk menghindari menghirup debu berkarat dan serpihan ketahui sakelar atau sistem pemadaman saat bekerja pada mesin listrik atau pneumatik seperti chipper dan mesin chipping dengan benar untuk menghindari cedera pada tanganPastikan tangan Anda tidak berminyak sebelum menggunakan alat pembersih apa pun seperti chipper, scrapper, atau sikatJika Anda membersihkan area di atas kepala overhead, pastikan area tersebut bersih dan tidak ada risiko benda jatuhJika membersihkan area di dekat mesin, pastikan Anda jauh dari jangkauan pengoperasian mesinJika membersihkan beberapa mesin, pastikan mesin dimatikanJika menggunakan bahan kimia untuk tujuan pembersihan, lakukan semua tindakan pencegahan yang sesuaiSaat mengerjakan blaster untuk membersihkan permukaan dek, ketahui semua operasinya dan prosedur mematikan sistem mesin dengan baikHydro blaster beroperasi dengan tekanan hidrolik tinggi 1000 bar. Jangan meletakkan tangan Anda di atas nosel saat mesin ONJauhkan blaster bertekanan tinggi saat sedang beroperasiHindari membersihkan mesin yang sedang berjalan Harus tersedia ventilasi di area tertutup saat pekerjaan pengecatanWaspadai tekanan tinggi dari peralatan pengecatan semprot spray12. Keselamatan saat Proses BunkeringKenakan semua APD seperti helm, sarung tangan minyak atau karet, kacamata pelindung, boots, mengbungkan pipa atau sambungan, gunakan ukuran alat yang benarSelalu berhati-hati saat turun ke tongkang pemasok minyak supplierJangan membawa peralatan tambahan saat menggunakan tangga. Gunakan tali dan ember untuk menurunkan alatGunakan crane kapal untuk menarik atau mengangkat pipa bunker berat di kapalJangan merokok di dek selama operasi bunkerBaca MSDS Material Safety Data Sheet yang disediakan oleh penyedia bunkerSiapkan kotak P3K untuk satu alat pemadam portabel untuk cuci kulit Anda dengan banyak air jika terkena minyak. Lepaskan sepatu dan pakaian yang terkontaminasi jika ada minyak di agar area bunker bersih dari semua peralatan agar tidak tergelincir, tersandung dan jatuh Jika terjadi tumpahan minyak, segera bersihkan tumpahan dengan menggunakan peralatan tekanan minyak yang disuplai dan jangan pernah bersandar pada pipa yang terhubungJangan pernah bersandar pada railingJika uap terhirup, pindahlah ke tempat yang berudara segar. Jika sulit bernapas, ambil oksigen13. Keselamatan saat Operasi CraneKetahui Dimensi Crane, yaitu total pengangkatan, spesifikasi boom, safety helmet dan kacamata pengaman selama pengoperasian kapasitas crane yaitu SWL - Beban Kerja yang Aman dan tidak pernah melebihi SWL yang tombol berhenti darurat derek. Selalu periksa area operasi derek sebelum menggunakan terlebih dahulu kontrol operasi lengkap sebelum menangani bebanSaat mengoperasikan Cargo Crane, selalu minta bantuan orang lain di dek untuk mengawasi pengoperasian bongkar muatMengetahui dasar-dasar parameter yang diperlukan dalam sistem crane yaitu suhu, tekanan, rute dan tujuan muatan yang paling pernah meninggalkan beban yang sedang diangkat tanpa pengawasan. 14. Keselamatan saat Bekerja di KetinggianSelalu pakai semua alat pelindung diri APDPeriksa dan kenakan tali pengamanSelalu periksa dan uji semua tali, baik tali pengaman, gantline, atau stage ropeGunakan tangga yang sesuai untuk mencapai atau menurunkan dari platform kerja. Jangan pernah ā€œmenaiki kerekanā€ atau menggunakan tali untuk mencapai area kerjaPemanjat harus mengait ke rel penahan jatuh pada titik yang kuat dan tetap terikat padanya setiap saat saat di membawa beban ekstra bersama Anda. Perkakas dan penyimpanan dapat dikirim naik atau turun sesuai baris dalam wadah yang Anda harus mengerjakan tangga portabel, pastikan tangga bertumpu pada alas yang kokoh dan diamankan sedekat mungkin dengan tempat peristirahatan atasnyaJangan bersandar atau terlalu jauh dari portabel atau tangga pilot

Dalampasal 14 disebutkan bahwa perusahaan diwajibkan secara cuma-cuma menyediakan semua alat perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga kerja yang berada dibawah dan bagi setiap orang yang memasuki tempat kerja tersebut. Ada 2 macam alat-alat pelindung keselamatan yaitu terdiri dari : Alat Pelindung Untuk Mesin-Mesin dan Alat-Alat Tenaga

HASIL penelitian kondisi ketenagakerjaan menunjukkan kekerasan fisik di atas kapal perikanan Indonesia jarang ini dilakukan tim dari Universitas Coventry bekerja sama dengan Center for Sustainable Ocean Policy CSOP Universitas Indonesia, International Organization for Migration IOM Indonesia dan Dina perusahaan atau kapten kapal mampu mengelola komunikasi yang baik. Hal ini untuk mengantisipasi adanya kesalahpahaman dan tindakan hasil studi ini juga menemukan kekerasan fisik yang terjadi akibat kekerasan verbal atau ketidaksesuaian pekerjaan. Kekerasan verbal yang dilakukan kapten kepada awak kapal relatif biasa kerja dan hidup para awak kapal ini sangat bergantung pada sikap kapten dalam berperilaku. Termasuk dalam ketersediaan makanan, air, minum dan air bersih. Persediaan dasar ini sewaktu-waktu habis dan kapal tetap melanjutkan pelayaran. Persediaan makanan umumnya hanya terbatas pada makanan ringan dan instan, dengan biaya yang dibebankan pada awak dengan kesehatan dan keselamatan kerja, pekerjaan diselesaikan awak kapal secara kolaboratif. Anak buah kapal saling membantu dari pagi, siang dan malam dalam bekerja pun normal terjadi. Pekerja yang berpengalaman harus memberikan pelatihan secara langsung. Ini mengingat perusahaan, pemilik kapal dan kapten tidak memberikan kesempatan pelatihan sebelum periode keselamatan kerja menjadi harapan para awak kapal perikanan. Hal ini mengingat segala risiko pekerjaan dan perjalanan di tengah penelitian menemukan hanya perusahaan perikanan besar yang sudah menyadari kewajiban untuk melindungi awak kapal perikanan dengan asuransi kesehatan dan perikanan di Muara Baru, Jakarta. FOTO persoalan penanganan medis selama perjalanan belum menjadi prioritas utama bagi perusahaan, pemilik kapal maupun kapten kapal. Hasil studi menemukan persediaan obat-obatan di atas kapal masih terbatas. Hanya obat pereda sakit kapal dan mabuk laut yang yang sakit di tengah laut, sebisa mungkin dipindahkan menggunakan kapal lain untuk kembali ke rumah atau tempat tinggal sementara. Dengan konsekuensi tidak mendapat Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan telah mengamanatkan prosedur keselamatan dan kesehatan ini tertuang dalam Permen KP nomor 35 tahun 2015 tentang sistem dan sertifikasi Hak Asasi Manusia pada usaha perikanan. Pasal 6 3a menyebutkan pengusaha perikanan harus memiliki prosedur untuk memastikan keselamatan dan kesehatan kerja. Kemudian ketersediaan ahli keselamatan dan kesehatan kerja, serta aturan mengenai perawatan dan pengobatan awak kapal perikananā€œTemuan ini menunjukkan bahwa peraturan tersebut belum diimplementasikan,ā€ peneliti dari IOM Indonesia Among Pundhi Resi dan Sarah Astreid Mei 2019 menuliskan peneliti melakukan riset di sepuluh lokasi. Masing-masing Benoa Bali, Bitung Sulawesi Utara, Muara Baru Jakarta, Ambon Maluku dan Belawan Sumatera Utara. Kemudian di Pasuruan Jawa Timur, Muncar Jawa Timur, Surabaya Jawa Timur, Pondok Dadap Jawa Timur dan Tegal Jawa Tengah.* Matapelajaran Dasar-Dasar Keselamatan Di Laut (DKL) merupakan mata pelajaran yang membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kondisi darurat di kapal, peralatan dan sarana pertolongan diri di kapal, peralatan dan sarana pemadam kebakaran, penerapan dan pelaksanaan prosedur meninggalkan kapal dengan berbagai alat/sarana, bertahan hidup Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan kembali menghadiri pertemuan tahunan Asia Pacific Heads of Maritime Safety Agencies APHoMSA ke-23. Delegasi Idonesia menyampaikan paper pada bidang keselamatan pelayaran, termasuk soal kesejahteraan pelaut dengan mempresentasikan Indonesian Integrated Monitoring System on Navigation atau Perambuan dan Perbengkelan Direktorat Kenavigasian, Yudhonur Setyaji, menjelaskan I-Motion adalah sebuah sistem yang dibangun oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut cq. Direktorat Kenavigasian, yang mengintegrasikan data dari Vessel Traffic Services VTS dan Stasiun Radio Pantai SROP berupa Automatic Identification System AIS Base Station, Radar, Voice, CCTV secara terrestrial system dengan data AIS melalui layanan satellite."Direktorat Jenderal Perhubungan Laut selaku Maritime Authorities of Indonesia memiliki tugas dan fungsi menciptakan keselamatan dan kemanan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim, khususnya pada wilayah Asia Pasifik sebagai anggota APHoMSA. Untuk itu, pada pertemuan kali ini kami menyampaikan pengembangan I-Motion yang telah kita lakukan sebagai wujud komitmen kita dalam melaksanakan tugas dan fungsi kita tersebut," ujar Yudho dalam keterangan tertulis dikutip Kamis 8/6/2023. Ia melanjutkan, I-Motion dapat digunakan untuk memantau lalu lintas kapal secara real-time dan historis, meningkatkan keselamatan dan efisiensi navigasi pelayaran, sekaligus mendukung layanan perlindungan lingkungan pemantauan secara real-time, Yudho menambahkan, I-Motion memiliki beberapa fitur lain seperti peta kepadatan, eksplorasi data, detail informasi kapal dan pelayaran, dukungan informasi cuaca, pengawasan CCTV dan aliran komunikasi radio VHF, serta analisis lalu lintas laut dan manajemen Yudho, selain mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi dalam pengawasan lalu-lintas pelayaran di Perairan Indonesia dalam mewujudkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim, I-Motion juga dapat dimanfaatkan dan dapat bersinergi dengan sistem yang dimiliki oleh Kementerian/Lembaga Pamer Keselamatan Pelayaran-Kesejahteraan Pelaut di Forum Internasional Foto Dok. KemenhubLebih lanjut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, juga telah melakukan komunikasi dan konsultasi dengan stakeholder dan instansi terkait melalui penyelenggaraan workshop. Hal ini dilakukan selain untuk memberikan informasi terbaru tentang I-Motion agar pengembangan sistem tersebut dapat sesuai dengan standar keamanan siber, juga untuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan navigasi pelayaran."Untuk itulah, pada kesempatan ini kami memaparkan tenggang pengembangan Sistem I-Motion pada pertemuan APHoMSA, untuk mendapatkan masukan dan komentar dari para anggota, juga untuk membuka peluang kolaborasi negara anggota lain dengan Indonesia dalam hal pengembangan I-Motion," tukas informasi, APHoMSA merupakan forum kerja sama terkait keselamatan dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim di wilayah Asia-Pasifik untuk mengidentifikasi dan mengkoordinasikan kerja sama maupun upaya-upaya teknis secara internasional. Forum yang diselenggarakan setiap tahunnya sejak tahun 1996 ini membahas tentang isu-isu terkait perlindungan lingkungan maritim, keselamatan dan keamanan pelayaran termasuk kesejahteraan pelaut, respons terhadap kecelakaan di laut, kerja sama regional, serta isu-isu maritim terkait APHoMSA ke-23 diselenggarakan oleh Pemerintah Australia melalui Australian Maritime Safety Authority dan Pemerintah Mongolia melalui Mongolia Maritime Administration pada tanggal 5 8 Juni 2023 di Sydney. Pada pertemuan dimaksud Indonesia mengirimkan 5 lima orang Delegasi yang dipimpin oleh Kasubdit Perambuan dan Perbengkelan Direktorat Kenavigasian, beranggotakan Kasubdit Telekomunikasi Pelayaran dan staf teknis dari Direktorat Kenavigasian Ditjen Perhubungan Laut. ara/ara Seorangnahkoda memiliki tugas yaitu bertanggungjawab atas keselamatan perjalanan kapal dari satu pelabuhan ke pelabuhan lainnya. Nah, keselamatan kerja ini termasuk keselamatan penumpang maupun barang yang diangkut oleh kapal tersebut. Kalau kamu ingin bekerja sebagai seorang nahkoda, kamu harus masuk jurusan yang pas, nih, gaes. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. KESELAMATAN adalah hal yang paling penting di laut. Setiap tanggung jawab pribadinya setelah bergabung. Di mana pun Anda bekerja, instalasi lepas pantai, kapal laut, kapal lepas pantai, adalah 10 alasan mengapa sangat penting untuk memprioritaskan keselamatan di laut 1. Pekerja Alasan terpenting untuk memprioritaskan keselamatan di laut adalah untuk meminimalkan kecelakaan. Kecelakaan dan keadaan daruratt terj dapaadi secara tidak terduga, dan sangat penting untuk mengambil tindakan pencegahan guna meminimalkan risiko dan memastikan semua orang di dalam pesawat tetap aman. 2. Persyaratan hukumBanyak negara memiliki undang-undang dan peraturan yang ketat untuk memastikan keselamatan kapal dan awak kapal. Kegagalan untuk mematuhi persyaratan ini dapat mengakibatkan denda besar atau tindakan ReputasiInsiden keselamatan dapat merusak reputasi perusahaan pelayaran atau individu yang bertanggung jawab atas kapal. Memprioritaskan keselamatan mengirim pesan bahwa Anda menganggap serius tanggung jawab Anda dan berkomitmen untuk memastikan keselamatan semua orang di kapal. 4. Biaya keuanganInsiden keselamatan dapat menimbulkan biaya keuangan yang signifikan, seperti kerusakan kapal, kehilangan kargo, biaya hukum, dan klaim Dampak lingkungan 1 2 Lihat Worklife Selengkapnya Keselamatankerja merupakan prioritas penting bagi pelaut profesional saat bekerja di atas kapal. Seluruh perusahaan pelayaran memastikan bahwa crew mereka mengikuti prosedur keamanan pribadi dan aturan semua operasi yang dibawa diatas kapal Read more + Jakarta, – International Maritim Organization IMO mengatur standar keselamatan kerja bagi pekerja di laut supaya terhindar dari kecelakaan kerja berupa Safety of Life at Sea SOLAS. Organisasi ini merupakan bagian dari United Nations/UN Perserikatan Bangsa-Bangsa. ā€œPeraturan dan pedoman ini dikeluarkan harus diikuti oleh kapal dengan ukuran GT > 25 ton, namun untuk kapal ukuran < GT 25 ton bisa mengikuti aturan masing-masing negara,ā€ kata Penulis Safety World, Kevin dalam situs resminya pada Senin 29/5/2023. Semua peraturan dan pedoman yang dibuat hanya untuk kepentingan keselamatan pekerja. Pasalnya, pekerjaan di atas kapal tidak mudah, bahkan penuh dengan resiko. ā€œUntuk itu, menjaga keamanan dan keselamatan pekerja akan menjadi tanggung jawab semua pihak,ā€ ujarnya. Sejumlah peraturan yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja K3 di atas kapal sebagai berikut 1, Undang-Undang UU nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja 2. Peraturan Menteri Permen nomor 4 tahun 1980 tentang persyaratan pemasangan dan pemeliharaan alat pemadam api ringan 3. SOLAS tahun 1974 beserta amandemen-amandemennya mengenai persyaratan keselamatan 4. Standards of Training Certification and Watchkeeping STCW 1978 Amandemen 1995 tentang standar pelatihan bagi para pekerja 5. International Safety Management ISM Code tentang kode manajemen internasional untuk keselamatan pengoperasian kapal dan pencegahan 6. Occupational Health tahun 1950 tentang kesehatan kerja 7. International Code of Practice tentang prosedur/keselamatan kerja pada suatu peralatan, pengoperasian kapal 8. Peralatan K3 dan Alat Keselamatan ā€œSOLAS tidak hanya mengatur pedoman keselamatan, namun di dalamnya juga terdapat rekomendasi alat keselamatan kerja saat di atas kapal. Mulai dari peralatan K3 hingga sekoci termasuk di dalamnya,ā€ ujarnya. Sejumlah peralatan K3 yang dimaksud antara lain jaket pelampung, ban pelampung lifebuoys, helm safety, baju pelindung, sarung tangan safety, dan sepatu safety. Kemudian, isyarat visual pyrotechnis, sekoci penyelamat, rakit penolong, dan line throwing apparatus. Pelampung Jaket pelampung merupakan salah satu peralatan K3 yang wajib ada di kapal seperti safety vest yang berfungsi untuk membuat penumpang dapat mengapung saat berada di laut. Dalam kondisi darurat, seperti saat kapal akan tenggelam, semua penumpang atau pekerja harus segera menggunakan jaket pelampung. ā€œJaket ini harus berwarna oranye dan memiliki sticker reflective untuk meningkatkan visibilitas,ā€ tutur Kevin. Pelampung Lifebuoys Ban pelampung merupakan ban penyelamat yang dilengkapi dengan tali panjang yang akan dilemparkan ke laut saat ada pekerja atau penumpang yang berada dalam kondisi darurat. Ban ini juga harus berwarna oranye untuk meningkatkan visibilitas. 3, Helm Safety Helm safety juga merupakan peralatan K3 yang wajib digunakan saat bekerja di atas kapal yang berfungsi melindungi pekerja dari kejatuhan benda dan cuaca ekstrim. Dengan menggunakan helm safety, keselamatan pekerja akan lebih terjamin. 4. Baju Pelindung Baju pelindung menjadi alat pelindung diri K3 berupa baju wearpack bagi pekerja di atas kapal. Baju ini melindungi pekerja dari cairan berbahaya atau minyak saat bekerja. 5. Sarung Tangan Safety Alat pelindung diri K3 ini digunakan pekerja agar terhindar dari luka sayatan atau tusukan. Safety Alat pelindung diri ini dipakai pekerja berupa sepatu boot yang resistensi terhadap air. 7. Isyarat Visual Pyrotechnics Isyarat visual adalah isyarat yang digunakan untuk memberi tanda kepada kapal penolong saat keadaan darurat. Isyarat ini bisa berupa smoke signal yang hanya efektif untuk di siang hari, karena tidak memancarkan cahaya. 8. Sekoci Penyelamat Sekoci penyelamat adalah kapal evakuasi kecil yang dapat digunakan saat keadaan darurat berkapasitas kecil untuk beberapa orang dan terdapat perlengkapan keselamatan di dalamnya. Sekoci ini harus ditempatkan di area yang mudah dijangkau sehingga dapat meluncur dengan cepat saat akan digunakan. 9. Rakit Penolong Rakit penolong terdiri dari tiga tipe, rakit kaku, dan rakit tiup yang khusus tipe kedua dapat digunakan saat sekoci penyelamat tidak berhasil diturunkan dari kapal. Sekarang rakit penolong dirancang supaya penggunaan lebih mudah ā€œRakit tersebut biasanya berbentuk kapsul yang dilengkapi dengan tali panjang. Cara penggunaannya adalah dengan menarik tali tersebut sesaat setelah kapsul di lempar ke laut, lalu rakit akan secara otomatis menggembung,ā€ ucap Kevin. Throwing Apparatus Alat ini berfungsi sebagai penghubung antara rakit penolong atau sekoci dengan kapal penyelamat. Alat pelempar ini harus memiliki kemampuan melempar hingga 230 meter. adm
Patuhiperaturan, denah, dan petunjuk keselamatan yang ada di kapal Sesuai PM 119 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Penumpang Angkutan Laut, setiap penyelenggara angkutan laut wajib menyediakan fasilitas keselamatan dan kesehatan yang mudah terlihat dan terjangkau. A. Fasilitas Keselamatan
Alat Safety kerja di kapal laut merupakan prioritas penting bagi pelaut profesional saat bekerja di atas kapal. Seluruh perusahaan pelayaran memastikan bahwa crew mereka mengikuti prosedur keamanan pribadi dan aturan semua operasi yang dibawa diatas kapal Untuk mencapai keamanan maksimal di kapal, langkah awal memastikan bahwa seluruh crew kapal memakai alat keselamatan kerja kapal dan peralatan pelindung pribadi mereka dibuat untuk berbagai macam jenis pekerjaan yang dilakukan pada kapal. Berikut ini adalah alat keselamatan kerja kapal yang harus ada disebuah kapal untuk menjamin keselamatan pekerja. Menggunakan Pelindung Pakaian pelindung adalah coberall yang melindungi tubuh anggota awak dari bahan-bahan berbahaya seperti minyak panas, air, percikan pengelasan dll hal ini dikenal Dangri’ or Boiler Suit’ Helm Bagian paling penting bagi tubuh manusia adalah kepala. Perlu perlindungan terbaik yang sediakan oleh helm plastik keras di atas kapal. Sebuah tali dagu juga di sediakan dengan helm yang menjaga helm di tempat ketika perjalanan atau jatuh. Sepatu Safety Max dari ruang internal kapal digunakan oleh kargo dan mesin, terbuat dari logam keras yang sangat berbahaya bagi pekerja. Manfaat sepatu safety disini untuk memastikan bahwa tidak ada luka yang terjadi di kaki para pekerja atau crew di atas kapal. Sarung Tangan Berbagai jenis sarung tangan disediakan di kapal, sarung tangan ini digunakan dalam operasi dimana hal ini menjadi keharusan untuk lindungi tangan orang-orang. Beberapa sarung tangan yang diberikan adalah sarung tangan tahan panas, untuk bekerja di permukaan yang panas, sarung tangan kapas, untuk operasi pekerjaan yang normal, sarung tangan las, sarung tangan kimia, dll. Googles Mata adalah bagian paling sensitif dari tubuh manusia dan pada oprasi sehari-hari memiliki kemungkinan besar untuk cedera mata, kaca pelindung atau kacamata digunakan untuk perlindungan mata, sedangkan kacamata las digunakan untuk operasi pengelasan yang melindungi mata dari percikan intensitas tinggi. Plug Di ruang mesin kapal menghasilkan suara 110 – 120db ini merupakan frekuensi suara yang sangat tinggi untuk telinga manusia, bahkan dalam beberapa menit dapat menyebabkan sakit kepala, iritasi dan gangguan pendengaran. Sebuah penutup telinga atau stiker telinga digunakan pada kapal untuk mengimbangi suara yang di dengar oleh manusia dengan aman. Safety Harness Operasi kapal rutin mencakup perbaikan dan pengecetan permukaan yang tinggi memerlukan anggota crew untuk menjangkau daerah-daerah yang tidak mudah di akses. Safety harness di gunakan oleh operator di suatu ujung dan di ikat pada titik kuat pada ujung talinya. Masker Kan karbon yang melibatkan partikel berbahaya dan menor yang berbahaya bagi tubuh manusia jika terhirup secara langsung, untuk menghindari masker wajah digunakan sebagai perisai dari partikel berbahaya. Chemical Suit Bahan kiami di atas kapal sangat sering digunakan dan beberapa bahan kimia sangat berbahaya bila berkontak langsung dengan kulit manusia, Chemical suit digunakan untuk menghindari situasi seperti itu. Welding Perisai Welding adalah kegiatan yang umum di atas kapal untuk perbaikan struktural dll. Juru las yang dilengkapi dengan perisai las atau topeng yang melindungi mata dari kontak langsung dengan sinar ultraviolet dari percikan las. Hal ini harus diperhatikan dan sebaiknya pemakaian Welding sheeld sangat diharuskan untuk keselamatan pekerja. Alat Safety Kerja di Kapal Laut VELASCO INDONESIA PERSADA adalah distributor dan Supplier Jangkar kapal di jakarta dan juga menjual fire hose, fire blanket, baju pemadam kebakaran, APAR, dll, dengan pelayanan terbaik di Jakarta. Kami juga menjual alat kapal, alat safety kapal, alat rigging, alat lifting, tali mooring, tali tambang, wire rope, webbing sling, dll. Lihat produk kami lainnya di sini. Semua barang yang kami jual dilengkapi sertifikat dan berkualitas. Silahkan hubungi kami lewat Whatsapp 081290808833 atau 021 690 5530. Bisa juga melalui email ke [email protected] atau [email protected]
jWU67K8.
  • jhrcax823y.pages.dev/340
  • jhrcax823y.pages.dev/67
  • jhrcax823y.pages.dev/372
  • jhrcax823y.pages.dev/299
  • jhrcax823y.pages.dev/174
  • jhrcax823y.pages.dev/15
  • jhrcax823y.pages.dev/172
  • jhrcax823y.pages.dev/111
  • jhrcax823y.pages.dev/148
  • keselamatan kerja di kapal laut